Menghadapi Perundungan Siber: Efek Perundungan Siber dalam Hidup Bermasyarakat Mewujudkan Keadilan di Era Digital

Penulis

  • Via Nurita Dolok Saribu Univeritas Widya Dharma Pontianak
  • Marwan Parulian Simanjuntak Universitas Widya Dharma Pontianak

Kata Kunci:

Kata kunci : perundungan siber, keadilan

Abstrak

Salah satu kekuatan besar dari media sosial adalah kemampuannya untuk mengangkat kasus-kasus ketidakadilan dan membantu orang-orang tertindas mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan. Misalnya, gerakan-gerakan viral yang mendukung korban perundungan (bullying) atau memperjuangkan hak-hak asasi manusia. Namun, viralitas yang tidak terkontrol juga bisa memperburuk ketidakadilan dan ketidaksetaraan, terutama ketika masyarakat tidak cukup kritis dalam menilai konteks penuh dari suatu peristiwa.

Perundungan siber sering kali terjadi karena kurangnya pemahaman tentang dampak negatif yang dapat ditimbulkannya. Penggunaan teknologi yang semakin meluas juga membawa dampak sosial yang kompleks. Tradisi saling mengenal, bertegur sapa, dan pertemuan langsung secara fisik mulai bergeser menuju interaksi yang lebih dominan di dunia maya. Hasilnya, muncul persoalan baru, terutama terkait dengan maraknya perundungan dalam ranah digital. Fenomena perundungan siber ini menjadi semakin meresahkan dalam masyarakat, mengingat dampak negatif yang dapat ditimbulkannya.

Perundungan siber adalah fenomena yang semakin mengancam keharmonisan sosial di era digital ini, terutama di Indonesia, di mana penggunaan teknologi dan media sosial semakin meluas. Seperti yang tercermin dalam kasus Bu Prani dalam film Budi Pekerti, perundungan siber tidak hanya menimbulkan luka psikologis, tetapi juga merusak reputasi dan memicu ketidakadilan yang merugikan semua pihak yang terlibat.

Referensi

MENGHADAPI PERUNDUNGAN SIBER : EFEK PERUNDUNGAN SIBER DALAM HIDUP BERMASYARAKAT

MEWUJUDKAN KEADILAN DI ERA DIGITAL

Diterbitkan

2024-06-27

Terbitan

Bagian

Articles