Gaya Hidup Millenial dan Perilaku Keuangan

Authors

  • Hotniati Simamora Manajemen, Ekonomi dan Bisnis, Universitas Widya Dharma Pontianak

Abstract

Generasi millenial lahir di zaman dengan akses yang mudah ke lembaga keuangan. Akan lebih mudah bagi millenial untuk mempelajari sektor keuangan dengan cepat dan menerapkannya ke dalam kehidupan. Untuk berinvestasi, millenial cukup mengakses segala hal yang dibutuhkannya melalui internet di gadget mereka. Gaya hidup yang dinamis ditambah minimnya pengetahuan pengelolaan keuangan membuat mereka millenial merasa sulit untuk mengatur keuangan. Sebagian millenial juga masih sulit mengatur keuangannya sesuai skala prioritas. Untuk menangani permasalahan keuangan pribadi yang sistematis dan dapat berhasil, individu membutuhkan sebuah pengetahuan terhadap uang. Pengetahuan keuangan tidak hanya membantu individu menggunakan uang secara bijak, individu yang sering dihadapkan dengan situasi trade-off dimana individu dipaksa keadaan untuk mengorbankan kepentingan seseorang demi kepentingan orang lain. Masalah trade-off terjadi karena individu dibatasi oleh kemampuan keuangannya untuk mendapatkan setiap barang yang diinginkan. Stigma millenial yang cenderung boros, tidak bisa menabung, lebih suka jalan-jalan, beli gadget, nongkrong di cafe, beli barang branded dengan harga selangit, beli kopi mahal untuk posting nstagram dan masih banyak lagi, yang kemudian turut membuat milenial banyak melakukan kesalahan keuangan. Akibatnya dari perilaku konsumtif milenial mengakibatkan cenderung gagal dalam mengelola keuangan mereka. Perlu waspada apabila sesorang mulai menunjukkan ciri-ciri flexing yang mengganggu, terutama tampak gejala: selalu memamerkan banyak hal, meskipun; memaksakan diri untuk menunjukkan apa yang dimiliki walau itu di luar kemampuan diri sendiri. Lantas dari itu, kecerdasan finansial menjadi hal yang mesti diperhatikan di kehidupan yang serba modern seperti sekarang ini.

Downloads

Published

2023-01-06

Issue

Section

Articles