BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT ANEKA DUNIA PARTS PONTIANAK
Abstract
Pengukuran kinerja penting bagi perusahaan untuk menilai keberhasilan suatu perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja PT Aneka Dunia Parts dengan metode Balanced Scorecard dari tahun 2009 sampai dengan 2013. Bentuk penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah bentuk penelitian deskriptif dengan metode studi kasus dan objek penelitiannya adalah PT Aneka Dunia Parts. Teknik penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara dan dokumentasi. Alat analisis yang digunakan adalah rasio-rasio dari masing-masing perspektif yaitu perspektif keuangan terdiri dari Net Profit Margin, Gross Profit Margin, Return on Investment, dan Return on Equity, perspektif proses bisnis internal terdiri dari Inventory Turnover dan Average Days of Inventory, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang terdiri dari tingkat Labour Turnover dan Pelatihan Karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengukuran kinerja pada perspektif keuangan dapat dikatakan cukup baik karena Net Profit Margin dan Gross Profit Margin mengalami fluktuasi dengan persentase kenaikan lebih tinggi dan Return on Investment serta Return on Equity PT Aneka Dunia Parts mengalami peningkatan. Pada perspektif proses bisnis internal kinerja PT Aneka Dunia Parts menunjukkan kinerja yang baik. Hal ini disebabkan Inventory Turnover yang mengalami peningkatan. Peningkatan tertinggi terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar 5,39 kali dan rendahnya Average Days of Inventory yaitu sebesar 67 hari. Dan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dapat dikatakan cukup baik. Hal ini disebabkan rendahnya tingkat Labour Turnover. Saran dari hasil penelitian ini adalah untuk meningkatkan penjualan perusahaan sebaiknya menambah jumlah salesman yang lebih banyak serta berkualitas sehingga dapat menarik pelanggan baru dan dapat memperluas pangsa pasar. Para salesman juga harus melakukan kunjungan secara berkala dan melakukan survei kebutuhan pelanggan untuk mengetahui apa yang diinginkan pelanggan dan apa yang dapat menjadi ancaman dalam bisnis serta meningkatkan kinerja karyawan agar kualitas kerja karyawan semakin baik dengan cara mengikuti program pelatihan atau training sebagai proses pembelajaran.