KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PT SLJ GLOBAL, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
Authors
Mulyati Mulyati
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan dan bagaimana analisis financial distress pada PT SLJ Global, Tbk. dan Entitas Anak dari tahun 2009 sampai dengan 2013 dengan menggunakan metode Altman Z-Score. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan bentuk penelitian deskriptif yang diaplikasikan dalam metode studi kasus dengan objek penelitian pada PT SLJ Global, Tbk. dan Entitas Anak. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan studi dokumenter dan kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data dan mempelajari data-data tertulis berupa laporan keuangan perusahaan yang diperoleh dari internet serta data lainnya yang relevan dengan penelitian ini. Teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif yang terdiri dari perhitungan Altman menggunakan lima rasio keuangan yang diperuntukkan bagi perusahaan go public yaitu Modal Kerja terhadap Total Aktiva (X1), Laba Ditahan terhadap Total Aktiva (X2), EBIT terhadap Total Aktiva (X3), Nilai Pasar Ekuitas terhadap Total Hutang (X4), dan Penjualan terhadap Total Aktiva (X5). Alasan penggunaan Altman Z-Score ini agar dapat mengetahui atau memprediksi kondisi keuangan perusahaan, apakah perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau tidak di masa yang akan datang. Dari hasil analisis yang telah dilakukan terhadap laporan keuangan bahwa perusahaan PT SLJ Global, Tbk. dan Entitas Anak mengalami penurunan yang drastis dari setiap periodenya. Hal ini disebabkan karena penurunan modal kerja dan penjualan serta terus mengalami kerugian dari setiap periodenya. Dengan hasil nilai Z-Score < 1,88 yang menunjukkan bahwa perusahaan ini masuk dalam kategori Bangkrut atau perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan yang sangat serius. Maka perusahaan dapat memperbaiki kinerja keuangannya dengan cara lebih berhati – hati dalam hal manajemen aset perusahaan, jangan sampai modal kerja yang dihasilkan menjadi negatif dan perusahaan juga harus menambahkan ekuitas perusahaan.